Sungchan tutun dari tangga rumahnya, ia tersenyum lebar melihat chenle tengah duduk di sofa ruang keluarga sambil menatap pembantunya yang tengah membersihkan lantai. Ia turun dengan cepat sampai chenle tersadar akan kehadirannya lalu memasang masker pada mulut dan hidungnya.
Sungchan menatap heran, “kenapa? Debu?”
“feromon lo baunya aneh, gue mual” jawab chenle ketus tapi yang mendengus malah shotaro.
“lo udah makan?” sungchan bertanya dan hanya dijawab gelengan oleh chenle. Alpha itu berdecak kesal lalu menatap shotaro dengan tatapan tajam. “taro, nih omega gue kok belum makan?”
Shotaro menoleh sebentar lalu memutar bola matanya malas, “lah itu dapur gede emang ga diliat?” jawabnya ketus.
Chenle membulatkan matanya terkejut, baru kali ini ia melihat seorang pembantu berani melawan majikannya seperti itu. Ada hubungan apa sebenarnya seakan mereka adalah seorang teman.
“ya buatin dong makanannya, gimana sih?” sungchan masih kekeuh.
Dengan gerakan cepat shotaro ambil perelngkapan bersih-bersihnya lalu mengacungkan jari tengah ke arah sungchan, “buat sendiri anjing”
Chenle yang melihatnya hanya bisa mengelus dada.