Sungchan masuk ke dalam mobilnya setelah chenle masuk duluan. Mereka berdiam diri cukup lama, sungchan sama sekali belum menghidupkan mobilnya karena chenle masih menatap rumah jisung. Pandangannya memburam dan air mata sontak deras jatuh di pipinya.

Omega itu berharap dikejar dan dijemput tapi nyatanya memang tidak ada yang bisa diharapkan dari alphanya.

“gak usah nangis, lo harusnya bahagia akhirnya bisa lepas dari orang kayak gitu” ucap sungchan yang akhirnya menancap gas untuk pergi dari lingkungan park jisung. Cintanya berhasil kembali, semudah ini ternyata memakai cara curang

Chenle enggan menjawab, ia masih sesenggukan sampai sebuah tangan besar melingkupi tangannya erat— itu tangan sungchan.

“gak usah nangis, chenle”