“jisung ...” panggil chenle, sekarang keduanya sudah berada di ruang tamu karrna si omega ingin menonton sesuatu dan sebagai alpha yang penuh tanggung jawab, jisung temankan.
Alpha itu menoleh untuk melihat chenle yang matanya terfokus pada televisi, ia tertawa kecil lalu membalas tatapan si alpha.
“nanti gue mau beli perkengkapan jiel, temenin ya”
“iya pasti, tapi jangan dulu sekarang”
“lah kenapa?”
Jisung menghela nafas panjang sambil membolakan matanya malas, ia bawa tangannya untuk melingkupi perut chenle. Tidak ada usapan hanya memegang lembut.
“jiel belum besar disini, takutnya lo kenapa-kenapa, jangan cari perkara”
Chenle terdiam, jisung kalau sedang mode serius ini memang aura alphanya terasa mendominasi sisi omeganya. Jadi ia hanya mengangguk kaku untuk mengiyakan sambil memakan kembali eskrimnya.
“i-iya, tapi beneran ditemenin ya... “
“iya chenle”
dikalimat terakhir jisung, lebih cocok dipakai sayang kan untuk kata ganti chenle