Jam menunjukkan pukul 3 pagi dan jisung baru saja terlelap dalam tidurnya setelah dipaksa minum satu gelas susu hangat dari renjun. Lihat siapa yang tadi menolak susu hangat tapi sekarang malah tertidur dengan dengkuran kecil di dekapan renjun.
Jeno dan jaemin yang duduk disebelah renjun menatap suami kecilnya itu sambil tertawa kecil sampai renjun sontak menoleh ke arah mereka karena tersadar menjadi bahan tawaan.
“apa lo?!” ketus renjun.
“udah nikah masih aja sarkas” ucap jeno dengan tampang dibuat takut, renjun hanya mencibir saja.
“jen, lihat siapa yang udah siap punya bayi” jaemin menyikut jeno lalu menunjuk-nunjuk ke arah renjun yang sedang menepuk kecil kepala belakang jisung agar tidurnya makin nyenyak, tapi malah menjadi bahan ejekan.
Dengan wajah memerah, renjun menghampiri jaemin lalu memukul bahunya agak keras, “gue gak!”
“iya itu kamu”
“gak tuh!”
“sstt nanti bayi jisung bangun, sayang”
“ih, lo bisa diem gak jen? Jangan bela dia”
Jaemin tertawa agak keras, memang hobinya dari dulu suka menjahili renjun karena lihat sekarang wajah yang memerah dan juga alis yang tertekuk. Gemassssssss
“kalau kamu mau ya kita bisa buat baby sekarang sayang” kini jaemin berucap lalu mengundang gelak tawa dari jeno dan renjun dibuat memanas dengan perkataan itu.
“diem jaemin! Gue ga bakalan tidur sama kalian, gue tidur disini”
“yah jaem, apa gini rasanya punya anak nanti?”
“jenooooo!!!”
Sungchan melihat chenle yang akhirnya tertidur lelap. Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan chenle baru saja bisa tertidur di kamar tamu ini. Omega itu belum terbiasa dengan feromon alpha lain jadi daritadi alasannya tidak bisa tidur adalah bolak-balik kamar mandi karena mual tidak bisa mencium aroma feromonnya.
Sungchan menghela nafas kecil. Apa selanjutnya?
Omega incarannya sudah berada dalam genggamannya tapi rasanya masih ada yang kurang. Apa caranya begini sudah benar? Bukannya semua orang menginginkan perpisahan dua pasangan itu, maka sungchan kabulkan. Tapi, entah kenapa rasanya ada yang salah?
“apa gue beneran jadi orang jahat ya?”
”... Apa cinta gue salah? Kenapa yang sungguhan cinta selalu berakhir sia-sia ya?”