i think i'm falling for you

Tempat pertandingan sudah mulai rame pengunjung, ada yg membawa teman, ada juga yg sendiri dan renjun termasuk dalam opsi kedua. Kursi depan sudah penuh oleh pengunjung, renjun mencibir kesal karenanya padahal sengaja ia ingin duduk di depan untuk melihat sang pujaan hati

“dih maruk bener semua kursi depan dipake” gumam renjun yg berakhir berjalan ke kursi tengah, ia menghela nafas kasar, tidak buruk juga karena semua orang dalam tim haechan terlihat dari sini. Ya, termasuk mark, wajah tampannya yg serius membuat renjun terpukau sesaat.

Manusia memang tidak ada yg sempurna tapi mark lee hampir mendekati kata sempurna, ya itu pendapat si budak cinta huang renjun. Karena sialnya, wajah dan perilakunya sungguh membuat siapapun terpesona dengan sekali tatap, renjun berani jamin

“kak mark definisi tampan yg sesungguhnya” renjun lagi-lagi bermonolog, beberapa kali memuja laki-laki yg sedang sibuk bertanding di arena, ia bersumpah demi semua koleksi moominnya mark lee saat ini terlihat rrrr... lebih seksi

“gue bisa gila lama-lama disini”

————————————————

Dua jam berlalu, pertandingan pun sudah selesai daritadi. Semua pengunjung sudah pergi meninggalkan stadion, tapi renjun enggan beranjak karena ia masih menunggu haechan yg katanya 5 menit lagi akan menghampirinya di kursi pengunjung.

10 menit terlewat dan lee bangsat haechan yg sudah berjanji 5 menit yg lalu akan datang tidak memunculkan batang hidungnya sekalipun. Renjun berdecak kesal sambil berusaha menelpon haechan, sampai seseorang dengan lancangnya mengusap kasar rambutnya

Lee jeno, laki-laki yg dua hari lalu menyatakan perasaannya namun sayang tertolak oleh renjun

“jeno?”

Jeno hanya tersenyum memperlihatkan eyes smile nya yg lumayan menggemaskan. Ia duduk disamping renjun sambil meminum air mineral yg ia bawa. Tubuhnya mengeluarkan banyak keringat usai pertandingan tadi tapi anehnya masih tetap wangi dan renjun menyukainya

“lo pake parfum ya?”

“enggak, kenapa?”

“lo harum” kata renjun berhasil membuat jeno tertawa kecil, renjun sendiri dibuat bingung

“itu wangi alami dari badan gue” jawab si jeno dan berhasil mendapat pukulan kecil di bahunya.

“haechan masih ada rapat sama pembina, gue anter pulang mau?” tawar jeno, renjun berbalik menatapnya terkejut. Haechan tidak ada memberitaunya soal rapat mendadak. Renjun ingin menolak tapi jam sudah cukup larut untuk tidak pulang, bisa-bisa dimarah ibu negara, daripada mengambil resiko renjun mengangguk setuju dan jeno tersenyum menang

Saat keduanya bangun dari kursi, tangan renjun dicekat dari belakang dan renjun bersumpah serapah sekaligus berucap syukur saat melihat pelakunya kalau itu adalah mark lee. Tatapan laki-laki itu menajam ke arah jeno lalu renjun, tapi tetap saja tampan walaupun kesannya memang menyeramkan

“kak mark...”

“lo mau kemana?” tanya mark, kini aura hitamnya mulai melingkupi seluruh tubuhnya, renjun merasakan degup jantungnya tak karuan

“mau pulang... sama jeno”

“sama gue aja, soalnya...” mata mark berpindah ke arah jeno yg menatapnya datar, mereka beradu tatap seakan saling membunuh dari manik itu. Renjun ditengahnya terasa terancam. “.... soalnya dia bareng pacarnya”

Tanpa menunggu kalimat sanggahan jeno, mark segera menarik tangan renjun kencang, entah kemana renjun tidak berani bertanya. Sekilas ia menoleh ke belakang— ke arah jeno yg hanya mengendikan bahu seakan tidak peduli. memang brengsek, tapi ia juga tak berharap apapun dari jeno karena sekarang aura mark mulai terlihat menyeramkan.

“kak lepas, mau kemana sih? kak mark”

“diem renjun atau gue tampar lo” mark berucap sarkas dan terus berjalan sementara renjun langsung membungkam bibirnya sendiri agar tidak bersuara, senyuman tipisnya ia kulum agar tidak terlihat...

kalau ia menyukai sisi mark yg ini