Hujan.
Jaemin sekarang lagi ada di kostan pacarnya, lagi sibuk ngerjain revisian bareng katanya. Renjun, selaku pemilik kamar kost sekaligus pacar jaemin juga ikut menyibukkan diri dengan beberapa tugas matkul lainnya dan revisian skripsi. Intinya mereka bertemu di hari ini hanya untuk saling-menyibukkan-diri.
Hari ini cuaca sedang mendung-mendungnya, jemuran yang tadi ditaruh diluar pun sudah dimasukkan oleh semua pemiliknya, sudah pada meramal akan turun hujan yang lebat disertai badai, sih. Beruntung jaemin menjadi pacar yang tingkat kepekaannya tinggi, jadi sebelum kesini sempat mampir ke salah satu supermarket untuk membeli beberapa camilan, makanan dan juga minuman.
“akhirnya selesai!” renjun berucap sambil meregangkan ototnya yang kaku akibat duduk di depan laptop selama berjam-jam, sementara jaemin tidak berniat menanggapi karena masih sibuk disana. Renjun menyingkirkan semua barang-barangnya lalu merebahkan tubuhnya dikasur dengan handphone di tangannya untuk memeriksa beberapa sosial medianya.
“jaem, masih lama?”
“iya”
“okay deh”
Tidak ada jawaban lagi setelahnya, renjun tidak peduli juga karena jaemin kalau sedang serius melakukan sesuatu akan sangat marah jika diusik. Renjun ini sudah hafal semua tabiat orang ini; dari yang