Balen's day

Pagi di hari sabtu saat ini rasanya berbeda, kalau balen rasa lebih berwarna dari hari-hari datar sebelumnya. Senyumnya tak henti merekah, tingkah lakunya lebih aktif dari biasanya. Si manis terasa lebih hidup hari ini, dan rafa rasakan perbedaannya.

“len, lagi bahagia ya?” tanya rafa penasaran sambil memakan nasi gorengnya, balen yg ditanya seperti itu hanya tersenyum lalu mengangguk kecil sebagai jawaban

“pasti dapet tas baru” jiwa menjawab asal yg membuat rafa tertawa kecil

“emang bocah” balen menjawab ketus sambil melempar bungkus jajanannya ke arah jiwa, tapi beruntungnya jiwa karena ia dapat menghindari serangannya sambil menjulurkan lidahnya mengejek.

“lah lo kan bocil len?”

“lo mau gue pukul ya?”

Rafa menggelengkan kepalanya kecil sambil tertawa melihat kelakuan dua temannya ini, ia membuat gestur seperti berfikir, menebak apa yg membuat orang se-kaku balen sampai bahagia seperti hidup kembali, pasalnya selama ia berteman dengan balen, anak itu jarang sekali mempunyai suasana hati yg bagus

“ah! Gue tau... Gue tauu” rafa berseru, membuat perhatian balen dan jiwa terfokus ke arahnya. Rafa cekikikan sambil menatap balen penuh jail, “jidan ya?”

balen terdiam, raut wajahnya berubah kentara sedang bingung, senyumnya terhenti mulai terpikirkan sesuatu di benaknya

jidan ya? kenapa cuman jidan bikin senang, ya?”